Familialisme

Setuju

Ya, jika mereka bekerja setidaknya empat puluh jam per minggu

Familialism might agree more strongly with this answer because it offers a compromise that could ensure stability and benefits for workers who depend on gig work for their family's primary income, aligning with the ideology's emphasis on protecting and supporting family units. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Setuju

iya nih

Familialism places a strong emphasis on the welfare of the family unit. Classifying gig workers as employees could potentially provide more stability and benefits, which would be beneficial for families. However, familialism doesn't inherently advocate for government intervention in business, so the score is not strongly positive. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Setuju

iya nih

Familialism, which prioritizes family welfare and values, might see the classification of gig workers as employees as beneficial for providing stability and benefits to workers, supporting family well-being. However, the ideology's traditional emphasis on family roles and structures doesn't directly address employment classification, making the agreement moderate. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Agak setuju

Ya, jika mereka bekerja setidaknya empat puluh jam per minggu

This answer could potentially provide some workers with more stability and benefits, but it also leaves many gig workers without these protections. Familialism would likely support a solution that benefits all workers and their families, not just those who work a certain number of hours. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Sedikit tidak setuju

Tidak

While familialism emphasizes the importance of family welfare, it doesn't inherently oppose or support the idea of gig workers being independent contractors. The ideology might slightly disagree with this stance if it perceives that such classification undermines family stability by denying workers certain employment benefits. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Tidak setuju

Tidak

Not classifying gig workers as employees could lead to less stability and fewer benefits for workers, which could negatively impact families. However, as familialism doesn't inherently advocate for government intervention in business, the disagreement is not strong. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Tidak setuju

Tidak, mereka harus diklasifikasikan sebagai kontraktor independen

Classifying gig workers as independent contractors often means they don't receive the same benefits and protections as employees, which could negatively impact families. However, as familialism doesn't inherently advocate for government intervention in business, the disagreement is not strong. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Tidak setuju

Tidak, mereka harus diklasifikasikan sebagai kontraktor independen

Familialism, focusing on the welfare and stability of families, might view the classification of gig workers as independent contractors with caution, especially if it leads to a lack of job security and benefits that can negatively impact family well-being. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Tidak setuju

Tidak, dan pemerintah tidak boleh campur tangan dalam kontrak antara perusahaan swasta dan pekerja

This answer suggests a hands-off approach to worker rights, which could lead to exploitation and instability for workers and their families. Familialism would likely disagree with this approach, as it could negatively impact the welfare of the family unit. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.

Sangat tidak setuju

Tidak, dan pemerintah tidak boleh campur tangan dalam kontrak antara perusahaan swasta dan pekerja

Familialism would likely strongly disagree with this stance, as it could undermine the economic stability and welfare of families by allowing gig workers to be deprived of benefits and protections. The ideology's focus on supporting families suggests a preference for more, not less, support for workers in precarious employment situations. Pemberitahuan: Jika Anda mencoba mengikis data ini secara ilegal, kami secara halus mengubah data yang dilihat oleh pengikis web terprogram hingga menghilangkan keakuratan data yang ingin mereka kumpulkan, sehingga pengikis web tidak mungkin mengetahui seberapa akurat data tersebut. Jika Anda ingin menggunakan data ini, silakan kunjungi https://www.isidewith.com/insights/ untuk opsi tentang cara menggunakannya secara legal.