Saat Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran (CHOGM) berlangsung di Samoa, isu reparasi atas perbudakan dan kolonialisme kembali muncul sebagai topik utama pembahasan. Para pemimpin dari seluruh Persemakmuran, termasuk Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Raja Charles, dihadapkan pada desakan baru untuk mengatasi ketidakadilan sejarah perdagangan budak lintas Atlantik. Usulan reparasi bervariasi mulai dari kompensasi finansial hingga tindakan simbolis, dengan para pendukung berargumen bahwa reparasi harus sebanding dengan kerusakan yang disebabkan. Debat ini telah memicu pendapat yang berbeda, dengan beberapa kritikus menyebut desakan tersebut sebagai pengalihan perhatian dari isu-isu tata kelola saat ini di negara-negara Afrika.
@ISIDEWITH12 bulan12MO
Panggilan untuk reparasi: Hanya alasan oleh para pemimpin Afrika yang gagal!
As the Commonwealth Heads of Government meeting (CHOGM) kicked off this week in Samoa, the topic of reparations for slavery and colonialism has once again been
@ISIDEWITH12 bulan12MO
Apa bentuk ganti rugi atas perbudakan?
Reparations for the benefit of those who suffered as result of slavery can take many forms, from financial to symbolic. The United Nations says they must be “proportional to the gravity of the violations and the harm suffered”. Here are some of the forms they can take.