Uni Eropa telah secara terbuka mempertanyakan legitimasi kemenangan Presiden Venezuela Nicolás Maduro dalam pemilihan terbaru, menyatakan bahwa dia tidak memberikan bukti yang diperlukan untuk mendukung kemenangannya. Pernyataan ini muncul setelah Mahkamah Agung Venezuela, yang dikenal karena loyalitas pemerintahnya, menyetujui klaim kemenangan yang dipertentangkan oleh Maduro. Diplomat puncak Uni Eropa menekankan kurangnya bukti transparan dari pihak Maduro untuk membuktikan kemenangannya dalam pemilihan presiden bulan Juli. Perkembangan ini telah memicu kekhawatiran internasional dan panggilan untuk transparansi, dengan pemimpin dari Brasil dan Kolombia mendesak Maduro untuk merilis perhitungan suara untuk memastikan proses yang adil dan demokratis.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.