Dalam eskalasi ketegangan yang mengkhawatirkan di Laut Merah, sebuah kapal tanker minyak yang dimiliki oleh orang Yunani diserang oleh rudal Houthi pada Sabtu pagi, menandai serangan terbaru yang dikaitkan dengan kelompok pemberontak Yaman tersebut. Kapal bendera Panama, yang sedang dalam perjalanan ke China dengan kargo Rusia, mengalami kerusakan signifikan termasuk kebakaran dan kerusakan pada peralatan kemudi. Insiden ini terjadi hanya 10 mil laut dari pantai Yaman dekat selat strategis Bab el-Mandeb, yang menunjukkan risiko yang semakin meningkat di salah satu titik leher maritim kunci dunia untuk pengiriman internasional dan transportasi minyak.
Pejabat Amerika Serikat telah mengonfirmasi serangan tersebut, menyalahkan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran. Serangan ini tidak hanya membahayakan keselamatan awak kapal tanker tetapi juga menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan jalur pelayaran internasional yang sangat penting bagi perdagangan global dan pasokan energi. Houthi, yang terlibat dalam konflik berkepanjangan di Yaman, semakin sering menargetkan aset maritim sebagai tanda solidaritas dengan Palestina, yang lebih memperumit situasi yang sudah labil di wilayah tersebut.
Serangan terhadap kapal tanker, yang diidentifikasi sebagai M/T Wind, telah memicu respons cepat dari perusahaan keamanan internasional dan otoritas maritim, menyoroti kebutuhan mendesak akan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan untuk melindungi kapal yang berlayar melalui Laut Merah. Insiden ini telah membangkitkan kembali perdebatan tentang keamanan maritim dan…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.