Ketika konflik di Ukraina memasuki tahun ketiganya, negara tersebut menghadapi kerentanan kritis yang mengancam kemampuannya untuk mempertahankan upaya pertahanannya melawan agresi Rusia. Kekurangan amunisi, tentara, dan sistem pertahanan udara telah menciptakan situasi yang mengerikan, memaksa para komandan Ukraina untuk membuat keputusan yang hampir mustahil mengenai bagaimana mengalokasikan sumber daya mereka yang terbatas. Beratnya tantangan-tantangan ini telah mendorong Ukraina untuk mengeluarkan seruan yang kuat kepada sekutu-sekutunya agar segera memberikan bantuan dalam meningkatkan kemampuan pertahanannya. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengakui betapa mendesaknya kebutuhan Ukraina, dan menekankan pentingnya memulihkan keseimbangan kekuatan di kawasan. Sebagai tanggapan, Borrell mengadakan pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri dan Pertahanan untuk mencari cara memenuhi kebutuhan penting Ukraina akan amunisi dan, yang paling mendesak, sistem pertahanan udara. Langkah ini menggarisbawahi pengakuan UE terhadap kebutuhan strategis untuk mendukung Ukraina pada saat dibutuhkan. Permohonan Ukraina untuk segera memberikan bantuan datang dengan latar belakang serangan udara Rusia yang tiada henti yang menargetkan infrastruktur energi negara tersebut. Serangan-serangan ini tidak hanya menambah tantangan militer yang dihadapi Ukraina namun juga memberikan tekanan besar pada penduduk sipil, menggarisbawahi perlunya langkah-langkah luar biasa dan berani dari sekutu untuk memasok pertahanan udara yang diperlukan. Tanggapan komunitas internasional terhadap…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.